Rabu, 26 Mei 2010

kayu cendana



Cendana yang berasal dari istilah bahasa sansekerta yang dalam bahasa latin disebut Santalum album L. termasuk famili Santalaceae. Sebenarnya ada dua jenis cendana yakni cendana merah atau Pterocarpus santalinus dan cendana putih atau Santalum album L. Cendana merah, kurang harum dan tidak baik mutunya oleh karena itu kurang penting bagi perdagangan. Cendana jenis ini hidup di Funan dan India. Sementara cendana putih mempunyai kualitas yang tinggi karena aromanya yang harum dan mengandung minyak. Cendana putih tumbuh di wilayah kepulauan Nusa Tenggara Timur yakni pulau Flores, Sumba, Solor, Adonara, Lomblen, Pantar, Alor, Timor, Rote dan Sabu. Di masa lalu dua pulau penting penghasil cendana adalah pulau Sumba dan pulau Timor. Karena sebagai penghasil utama cendana di masa lalu, pulau Sumba dijuluki Sandelwood Island atau pulau cendana. Namun sayang cendana tersebut semakin langka karena ulah manusia antara lain karena pencurian dan peraturan pengelolaan cendana yang kurang memihak rakyat. Cendana yang tumbuh dimana pun baik yang tumbuh di tanah negara maupun di tanah milik masyarakat wajib dipelihara oleh masyarakat. Kalau pohon cendana mati akan didenda. Namun hasil kayu cendana sebagian besar masuk ke kas pemerintah.

Kegunaan Cendana

Sejak jaman kuno cendana telah dipergunakan oleh orang Hindu dan Cina sebagai dupa dalam rangka upacara keagamaan dan kematian. Di samping itu orang Hindu menggunakan tepung cendana sebagai bedak pelabur kulit untuk membedakan kasta Brahmana dan kasta lainnya. Kayu cendana juga dimanfaatkan untuk patung, bahan kerajinan dan perkakas rumah tangga. Dalam pembakaran mayat orang Hindu kadang-kadang digunakan pula kayu cendana. Minyak cendana yang wangi baunya digunakan sebagai bahan pengobatan dan campuran minyak wangi (parfum).

Karena manfaatnya yang cukup banyak, cendana sejak awal abad masehi telah diperdagangkan. Banyak pedagang dari wilayah Indonesia bagian barat dan Cina berlayar ke berbagai wilayah penghasil cendana di Nusa Tenggara Timur terutama Pulau Sumba dan Pulau Timor. Perdagangan cendana semula menjadi monopoli para raja dan keluarga bangsawan, kemudian menjadi monopoli pemerintah kolonial dan pemerintah Indonesia.

Pada masa lalu sering terjadi perang karena memperebutkan daerah pertumbuhan cendana. Kerajaan-kerajaan yang menguasai perdagangan cendana, agar aman pemasokannya, harus menguasai wilayah pertumbuhan cendana secara alami. Oleh karena itu banyak para bangsawan dan panglima dikirim ke daerah-daerah dalam rangka pengamanan cendana. Sering juga agar pengamanan lebih berhasil dilakukan ikatan kekeluargaan antara para bangsawan dan panglima yang datang dengan putri-putri bangsawan lokal. Dari perdagangan cendana banyak dihasilkan kemakmuran bagi para penguasa lokal, dan masuknya berbagai unsur budaya dari luar yang memperkaya khasanah budaya Nusa Tenggara Timur.

Sampai sekarang perdagangan cendana menjadi monopoli pemerintah. Perdaperdagangan kayu cendana keluar Nusa tenggara Timur harus dalam bentuk bahan setengah jadi atau bahan jadi. Di Kupang terdapat dua pabrik penyulingan minyak cendana di Bakunase. Namun kedua pabrik ini terpaksa berhenti beroperasi karena kekurangan bahan baku. Sementara walau kesulitan bahan baku, perusahaan pembuat barang kerajinan/cendera mata dari cendana masih berjalan. Cendana mempunyai daya tarik tidak saja kayunya, tetapi juga unsur-unsur yang berkaitan dengan cendana yang belum tergarap misalnya anakan cendana, kerajinan daun cendana, gubal cendana dsb.

Selasa, 25 Mei 2010

Bamboo




Bambu merupakan tanaman berkayu yang tumbuh paling cepat di bumi; telah diukur bergelombang ke angkasa secepat 121 cm dalam waktu 24 jam, dan juga bisa mencapai tingkat pertumbuhan yang maksimal lebih dari satu meter (39 inci) per jam untuk jangka waktu yang singkat. Banyak prasejarah bambu melebihi ketinggian 85 meter (279 kaki) Terutama tumbuh di daerah iklim hangat selama periode Cretaceous, bidang luas ada di tempat yang sekarang Asia.Tidak seperti pohon-pohon, bambu semua memiliki potensi untuk tumbuh tinggi penuh dan ketebalan dalam satu musim tanam 3-4 bulan. Selama musim pertama, perdu tunas muda tumbuh secara vertikal, dengan tidak bercabang. Pada tahun berikutnya, dinding seperti daging buah dari setiap batang perlahan mengering dan mengeras. batang itu mulai tumbuh cabang dan daun dari masing-masing node. Selama tahun ketiga, mengeras batang lebih lanjut. menembak ini sekarang dianggap sebagai batang yang sudah mapan. Selama 2-5 tahun berikutnya (tergantung pada spesies), jamur dan jamur mulai terbentuk pada bagian luar batang, yang pada akhirnya menembus dan mengatasi batang tersebut. Sekitar 5 - 8 tahun kemudian (tergantung jenis dan iklim), maka jamur dan pertumbuhan jamur menyebabkan batang tersebut runtuh dan membusuk. Hidup singkat ini berarti batang sudah siap untuk panen dan cocok untuk digunakan pada konstruksi dalam waktu 3 - 7 tahun. Massa berbunga Meskipun beberapa bunga bambu setiap tahun, sebagian besar spesies bunga jarang. Bahkan, bunga banyak bambu hanya pada interval 60 atau selama 120 tahun. Ini menunjukkan massa berbunga taksa (atau berbunga suka hidup berkelompok), dengan semua tumbuhan berbunga dalam populasi secara bersamaan. Massa interval berbunga terpanjang dikenal adalah 130 tahun, dan ditemukan untuk semua spesies bambusoides Phyllostachys . Dalam spesies ini, semua tanaman bunga saham sama pada saat yang sama, tanpa memandang perbedaan dalam lokasi geografis atau kondisi iklim, maka bambu mati. Kurangnya dampak lingkungan pada waktu berbunga menunjukkan adanya semacam Jam alarm di setiap sel dari tanaman yang sinyal pengalihan dari seluruh energi untuk produksi bunga dan penghentian pertumbuhan vegetatif. Mekanisme ini, serta penyebab evolusi di belakangnya, sebagian besar masih misteri.Satu teori untuk menjelaskan evolusi ini berbunga massa semelparous adalah hipotesis kejenuhan pemangsa. Teori ini berpendapat bahwa dengan berbuah pada saat yang sama, populasi meningkatkan tingkat kelangsungan hidup benih mereka dengan banjir daerah dengan buah sehingga bahkan jika pemangsa mereka makan sampai kenyang, masih akan ada benih yang tersisa. Dengan memiliki siklus berbunga lebih lama dari jangka hidup dari pemangsa tikus, bambu dapat mengatur populasi hewan dengan menyebabkan kelaparan selama periode antara peristiwa berbunga. Jadi, menurut hipotesis ini, kematian dari klon yang dewasa ini disebabkan oleh kelelahan sumber daya, karena akan lebih efektif untuk tanaman induk untuk mencurahkan seluruh sumber daya untuk menciptakan benih tanaman besar daripada menahan energi untuk regenerasi mereka sendiri.Teori kedua, hipotesis siklus api, berpendapat bahwa berbunga periodik diikuti dengan kematian tanaman dewasa telah berkembang sebagai sebuah mekanisme untuk menciptakan gangguan di habitat, sehingga menyediakan bibit dengan jarak yang tumbuh. Hipotesis ini berpendapat bahwa batang mati membuat beban bahan bakar yang besar, dan juga target besar untuk sambaran petir, meningkatkan kemungkinan kebakaran. Karena bambu sangat agresif sebagai tanaman suksesi awal, bibit akan mampu melampaui tanaman lain dan mengambil-alih ruang yang ditinggalkan oleh orangtua mereka.Namun, keduanya telah diperdebatkan dengan alasan yang berbeda. Teori kejenuhan pemangsa tidak menjelaskan mengapa siklus pembungaan adalah 10 kali lebih lama daripada umur dari tikus lokal, sesuatu yang tidak diramalkan oleh teori. Teori siklus api bambu dianggap oleh beberapa ilmuwan harus masuk akal, mereka berpendapat bahwa kebakaran hanya hasil dari manusia dan tidak ada api alami di India. gagasan ini dianggap salah berdasarkan data distribusi sambaran petir pada musim kemarau di seluruh India.The berbuah massa juga memiliki konsekuensi ekonomi dan ekologi secara langsung, namun. Peningkatan besar dalam buah yang tersedia di hutan seringkali menyebabkan ledakan populasi hewan pengerat, yang menyebabkan peningkatan penyakit dan kelaparan di populasi manusia di dekatnya. Misalnya, ada konsekuensi yang menghancurkan ketika Melocanna bambusoides populasi bunga dan buah-buahan setiap 30-35 tahun di sekitar Teluk Benggala. Kematian tanaman bambu berikut berbuah mereka berarti masyarakat setempat kehilangan bahan bangunan mereka, dan kenaikan besar dalam buah bambu menyebabkan peningkatan pesat dalam populasi binatang pengerat. Sebagai jumlah tikus meningkat, mereka mengkonsumsi semua makanan yang tersedia, termasuk ladang gandum dan disimpan makanan, kadang-kadang menyebabkan kelaparan. Tikus ini juga dapat membawa penyakit berbahaya seperti tifus, tipus, dan pes, yang dapat mencapai proporsi epidemik sebagai tikus bertambah banyak.

Minggu, 23 Mei 2010

bamboo craft






Sebagai desa yang terkenal dengan desa pengrajin bambu diluar Desa Cebongan, warga Sendari membuat kerajinan dari bambu. Dulu, di desa ini banyak keluarga yang menjadi pengrajin bambu, tetapi saat ini hanya beberapa keluarga saja yang bertahan. Meskipun kerajinan ini dikerjakan di sela - sela waktu luang sebagai petani pekerjaan utamanya, usaha ini telah berhasil menembus pasar Ekspor, antara lain Belanda, Amerika dan Jepang.



Untuk menembus pasar ekspor ke seluruh negara-negara Asia serta Afrika, para perajin mengembangkan inovasi dan kreatifitas produknya diantaranya mebel indoor, lampu hias, sekat ruangan, dan gasebo (semacam bangunan rumah mini). Produk gasebo, kata Sugiarto, mulai dibuat pada tahun 2004. Di dalam negeri, pembeli gasebo yang dihasilkan perajin Dusun Sendari itu umumnya kalangan pengusaha restoran atau rumah makan. Mereka berasal dari D.I.Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.



Usaha kerajinan bambu di dusun ini dimulai sejak tahun 1970, kemudian pada tahun 1981 Pemkab Sleman menetapkan Dusun Sendari sebagai `Desa Kerajinan Bambu`, dan memberi berbagai pelatihan kepada para perajin setempat.Bambu yang mereka gunakan adalah jenis `wulung` dan `tutul`, yang dipasok dari Kabupaten Kulonprogo (D.I.Yogyakarta) dan Kabupaten Purworejo (Jawa Tengah).



Disebutkannya, pada tahun 1980-an harga jual mebel bambu dari Dusun Sendari masih berkisar antara Rp7.000 per unit. Tetapi sekarang harganya sudah mencapai Rp250.000 sampai Rp5.000.000 per set, yang terdiri lima buah kursi dan satu meja.