Minggu, 23 Mei 2010

bamboo craft






Sebagai desa yang terkenal dengan desa pengrajin bambu diluar Desa Cebongan, warga Sendari membuat kerajinan dari bambu. Dulu, di desa ini banyak keluarga yang menjadi pengrajin bambu, tetapi saat ini hanya beberapa keluarga saja yang bertahan. Meskipun kerajinan ini dikerjakan di sela - sela waktu luang sebagai petani pekerjaan utamanya, usaha ini telah berhasil menembus pasar Ekspor, antara lain Belanda, Amerika dan Jepang.



Untuk menembus pasar ekspor ke seluruh negara-negara Asia serta Afrika, para perajin mengembangkan inovasi dan kreatifitas produknya diantaranya mebel indoor, lampu hias, sekat ruangan, dan gasebo (semacam bangunan rumah mini). Produk gasebo, kata Sugiarto, mulai dibuat pada tahun 2004. Di dalam negeri, pembeli gasebo yang dihasilkan perajin Dusun Sendari itu umumnya kalangan pengusaha restoran atau rumah makan. Mereka berasal dari D.I.Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.



Usaha kerajinan bambu di dusun ini dimulai sejak tahun 1970, kemudian pada tahun 1981 Pemkab Sleman menetapkan Dusun Sendari sebagai `Desa Kerajinan Bambu`, dan memberi berbagai pelatihan kepada para perajin setempat.Bambu yang mereka gunakan adalah jenis `wulung` dan `tutul`, yang dipasok dari Kabupaten Kulonprogo (D.I.Yogyakarta) dan Kabupaten Purworejo (Jawa Tengah).



Disebutkannya, pada tahun 1980-an harga jual mebel bambu dari Dusun Sendari masih berkisar antara Rp7.000 per unit. Tetapi sekarang harganya sudah mencapai Rp250.000 sampai Rp5.000.000 per set, yang terdiri lima buah kursi dan satu meja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar